Saturday, January 05, 2008

Aku Benci harus Menuliskan Ini

Sahabat, Pada penghujung tahun 2007 kemarin seorang sahabat dan teman kami merayakan ulang tahun tepatnya tanggal 31 December, berapa usianya mungkin tidak lah penting, sahabat kami tersebut adalah Suhaimi, memang gak ada pesta yang meriah yang ada hanya Dua buah kue tart (benar gak ya?) dengan nyala lilin yang berbentuk angka yang menandakan usianya. Acaranya sendiri tepat pukul 00.00, sebenarnya Suhaimi sendiri gak tahu kalau akan ada kejutan pada hari tersebut yang dia tahu kita bikin acara Pukul 20.00 Malam, acara tersebut adalah acara perpisahan Mba Neneng (My Sister). dan Suhaimi sendiri gak tahu kalau akan ada kejutan pada Pukul 00.00.

Sahabat kenapa judul postingan kali ini saya kasih judul "Aku Benci harus Menuliskan Ini", masih ingat kan dengan postingan saya yang dulu? Dimana saya harus menuliskan tentang perpisahan Ela, kali ini saya harus menuliskan tentang acara perpisahan Mba Neneng, Kenapa saya harus selalu melihat linangan Air Mata di saat ada kebahagiaan, Ah... mungkin ini lah ketetapan sang pencipta Alam semesta ini bagi hambanya.

satu hal mungkin yang harus kita ingat ketika ada pertemuan maka di saat nantinya akan ada perpisahan, sebuah kenyataan yang harus selalu bisa kita terima, Tangis dengan linangan air mata adalah bagian dari perpisahan yang mungkin sudah tidak bisa kita pisahkan.

Sahabat, Mba Neneng ini adalah salah satu sahabat kami, yang sudah menjadi bagian dari aktifitas kami terutama bagi sahabat-sahabat saya yang masih kerja di Bintan, Karena Mba Neneng adalah karyawan PT. Pepperl-Fuchs Bintan (Tempat Kerja saya dulu).

Mungkin saya bisa berharap buat Mba yang sudah berada jauh di sebrang sana, jangan selalu bersedih karena Mba akan menjemput kebahagiaan bersama pujaan hati Mba, kami yang ada disini akan selalu ingat dengan Mba, Semoga Mba bisa menjadi istri yang baik, dan keluarga Mba nantinya bisa menjadi keluarga sakinah Mawadah dan Warohmah (betul gak ya?).

Oh ya Mba Neneng dulu Pernah cerita kalau dia suka sekali melihat bintang, nah mungkin kalau mba dengarin lagu padi berikut ini mungkin bisa mengobati kerinduan Mba akan kerinduan sahabat-sahabat Mba yang ada di Bintan, berikut ini lirik nya :

setiap perkataan yang menjatuhkan
tak lagi ku dengar dengan sungguh
juga tutur kata yang mencela
tak lagi ku cerna dalam jiwa

aku bukanlah seorang yang mengerti
tentang kelihaian membaca hati


ku hanya pemimpi kecil yang berangan
tuk merubah nasibnya…

oh.. bukankah ku pernah melihat bintang
senyum menghiasi sang malam
yang berkilau bagai permata
menghibur yang lelah jiwanya
yang sedih hatinya
yang lelah jiwanya
yang sedih hatinya

ku gerakkan langkah kaki
di mana cinta akan bertumbuh
ku layangkan jauh mata memadang
tuk melanjutkan mimpi yang terputus
masih ku coba mengejar rinduku
meski peluh membasahi tangan
lalah penat tak menghalangiku
menemukan bahagia

o… o…
bukankah ku pernah melihat bintang
senyum menghiasi sang malam
yang berkilau bagai permata
menghibur yang lelah jiwanya
yang sedih hatinya
yang lelah jiwanya
yang sedih hatinya
yang lelah jiwanya

oo..
bukankah ku bisa melihat bintang
senyum menghiasi sang malam
yang berkilau bagai permata
menghibur yang lelah jiwanya

bukankah hidup ada perhentian
tak harus kencang terus berlari
ku helakan nafas panjang
tuk siap berlari kembali…
berlari kembali..
melangkahkan kaki
menuju cahaya

bagai bintang yang bersinar
menghibur yang lelah jiwanya
bagai bintang yang berpijar
menghibur yang sedih hatinya

1 comment:

  1. seru ni bro...
    ada rencana lagi gak bwat ngumpul2 lagi...
    kasih info aja kalo ada planning lagi yach...

    ReplyDelete