Thursday, February 17, 2005

Hujan Malam

tetesan hujan mengalir membentuk irama kesedihan
berbaur dengan dingin malam yang mulai menusuk tulangku
detak jam dinding kamarku berdentang 11 kali tanda malam telah larut
inginku singkap semua lembar cerita lalu

deru nafasku memenuhi ruangan kecil yang kuhuni
mataku belum bisa ku pejam untuk melepaskan lelah tubuh
namun jiwaku sudah terasa sangat lelah jiwaku terasa hampa serasa ada
ruang kosong yang memenuhi rongga jiwaku

mungkin kehampaan ini ada setalah semua yang terjadi
nyanyian malam kembali terdengar bersama dingin malam
nyanyian malam adalah nyanyian kesedihan nyanyian jiwa yang hampa.

No comments:

Post a Comment